Pages

Subscribe:

Jumat, 28 Januari 2011

setting router lewat free bsd

Setting ip

Ada dua cara untuk menyetting IP di FreeBSD, yang pertama pake sintak ifconfig, yang kedua di setting lewat script rc.conf.

Sebelum kita menyeting ip, mari kita ketik dahulu ipconfig pada konsol, maka disitu akan keluar list dari lan card yang ada pada komputer kita. Berikut ifconfig pada komputer saya :

labjar# ifconfig
sis0: flags=8843 metric 0 mtu 1500
options=8
ether 00:14:85:fa:c2:ba
inet 192.168.1.2 netmask 0xfffffff0 broadcast 192.168.1.15
media: Ethernet autoselect (100baseTX )
status: active
rl0: flags=8843 metric 0 mtu 1500
options=8
ether 00:1c:f0:bb:39:ba
inet 10.1.9.30 netmask 0xffffffe0 broadcast 10.1.9.31
media: Ethernet autoselect (100baseTX )
status: active
plip0: flags=108810 metric 0 mtu 1500
lo0: flags=8049 metric 0 mtu 16384
inet6 fe80::1%lo0 prefixlen 64 scopeid 0×4
inet6 ::1 prefixlen 128
inet 127.0.0.1 netmask 0xff000000
labjar#

Tidak seperti pada linux, dimana ethernet dikenali dengan eth0, eth1, dst. Kalo di freeBSD dikenal berdasarkan fevendornya, pada komputer saya diatas menggunakan sis0 (menggunakan sis) dan rl0 (Dlink), Kalo lancard dlink lebih dari satu maka akan dikenali sebagai rl0, rl1 , dst. Untuk mensetting IP pada sis0 kita gunakan sintak : ifconfig [interface] inet [ip] netmask [ntmask], contoh:

labjar# ifconfig sis0 inet 192.168.1.2 netmask 255.255.255.240


Dengan perintah diatas maka interface sis0 telah mendapat ip. Untuk memberi IP dhcp kita gunakan perintah /sbin/dhclient [interface]

labjar# /sbin/dhclient sis0

Untuk memberikan IP alias kita hanya perlu manambahi opsi -alias pada belakang perintah tersebut.

labjar# ifconfig sis0 inet 202.134.0.155 netmask 255.255.255.248 -alias

Jika menggunakan perintah diatas, jika sebuah komputer di restart maka ip yang telah kita setting tadi akan menghilang. Maka dari itu ada cara kedua untuk menyeting ip yaitu kita edit file /etc/rc.conf, yaitu dengan menambah opsi ifconfig_sis0=”inet 192.168.1.2 netmask 255.255.255.248″ , untuk setting dhcp kita gunakan ifconfig_sis0=”dhcp” , untuk memberikan ip alias gunakan perintah ifconfig_sis0= “inet 202.130.210.196 netmask 255.255.255.248 -alias”.

labjar# ee /etc/rc.conf


^[ (escape) menu ^y search prompt ^k delete line ^p prev li ^g prev page
^o ascii code ^x search ^l undelete line ^n next li ^v next page
^u end of file ^a begin of line ^w delete word ^b back 1 char
^t begin of file ^e end of line ^r restore word ^f forward 1 char
^c command ^d delete char ^j undelete char ^z next word
L: 1 C: 1 =====================================================================

# — sysinstall generated deltas — # Mon Jun 16 17:50:01 2008
# Created: Mon Jun 16 17:50:01 2008
# Enable network daemons for user convenience.
# Please make all changes to this file, not to /etc/defaults/rc.conf.
# This file now contains just the overrides from /etc/defaults/rc.conf.
defaultrouter=”192.168.1.1″
inetd_enable=”YES”
gateway_enable=”YES”
hostname=”labjar.net”
ifconfig_rl0=”inet 10.1.9.30 netmask 255.255.255.224″
ifconfig_sis0=”inet 192.168.1.2 netmask 255.255.255.240″
keymap=”us.iso”
linux_enable=”YES”
sshd_enable=”YES”

Setelah kita mensetting lalu kita save dengan menekan esc satu kali lalu tekan a.

Demikiian tulisan yang pertama dari saya tentang freeBSD, semoga bermanfaat bagi kita semua. Untuk materi Slanjutnya yaitu menyetting default gateway+routing.

setting gateway

Setelah sebelumnya saya membahas setting IP di FreeBSD, selanjutnya saya akan teruskan untuk mensetting gateway. Seperti halnya pada linux untuk setting gateway kita menggunakan perintah route add. Jika kita ingin menambah gateway ke 192.168.1.1 kita masukkan dengan route add default 192.168.1.1 :

labjar# route add default gw 192.168.1.1

Dengan demikain mesin kita telah mengarah ke 192.168.1.1. Untuk menghapusnya kita ganti perintah add dengan del Untuk melihat tabel routing yang ada pada mesin, dengan perintah netstat -nr, berikut tabel routing pada mesin saya :

labjar# netstat -nr
Routing tables

Internet:
Destination Gateway Flags Refs Use Netif Expire
default 192.168.1.1 UGS 0 6317689 sis0
10.1.9.0/27 link#2 UC 0 0 rl0
10.1.9.1 00:19:21:42:c4:56 UHLW 1 21743 rl0 238
10.1.9.2 00:19:21:4e:67:7d UHLW 1 31164 rl0 1055
10.1.9.4 00:1e:90:7d:6b:05 UHLW 1 26 rl0 292
10.1.9.6 00:1e:90:79:a7:8b UHLW 1 42012 rl0 459
10.1.9.13 00:13:02:43:5c:86 UHLW 1 5935 rl0 994
10.1.9.14 00:1f:3a:0b:e4:62 UHLW 1 447 rl0 800
10.1.9.27 00:14:85:fa:c2:97 UHLW 1 1309 rl0 1071
10.1.9.30 00:1c:f0:bb:39:ba UHLW 1 106 lo0
10.10.10.0/24 192.168.1.8 UGS 0 0 sis0
127.0.0.1 127.0.0.1 UH 0 1507 lo0
192.168.1.0/28 link#1 UC 0 0 sis0
192.168.1.1 00:1c:f0:bb:18:fe UHLW 2 20 sis0 1198
192.168.1.2 00:14:85:fa:c2:ba UHLW 1 10 lo0
192.168.1.3 00:15:58:ae:b3:c9 UHLW 1 1532 sis0 1193

Internet6:
Destination Gateway Flags Netif Expire
::1 ::1 UHL lo0
fe80::%lo0/64 fe80::1%lo0 U lo0
fe80::1%lo0 link#4 UHL lo0
ff01:4::/32 fe80::1%lo0 UC lo0
ff02::%lo0/32 fe80::1%lo0 UC lo0
labjar#

Untuk default gateway kita bisa menambahkannya pada rc.conf. Kita tambahkan baris defaultrouter=”192.168.1.1″ dengan demikian kita tidak perlu mensetting gateway pada saat komputer restart.

Bagaimana untuk menambah multi route pada mesin kita, sama seperti halnya kita memberikan default gateway tadi tapi dengan memberikan opsi tambahan. Misal kita ingin menambahkan route untuk network 10.10.10.0/24 dengan gateway 192.168.1.3. Secara umum perintah yang di perlukan adalah route add -net [ip] -gateway [gtway] :

labjar# route add -net 10.10.10.0/24 -gateway 192.168.1.8

Dengan demikian maka jika pada network local kita ingin meminta request ke network 10.10.10.0/24 maka akan diarahkan ke gateway 192.168.1.8. Ini biasanya dipake untuk menguhubungkan antara lab satu dengan lab yang lainnya, dimana tiap lab memilki network yang berbeda.

Agar pada waktu direstart rule2 tadi tidak menghilang, kita tulis saja rule tadi pada rc.local

setting DHCP server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) berguna untuk memudahkan pengaturan alamat ip pada jaringan. Dengan DHCP ini kita tidak perlu menyeting ip pada client, kita cukup setting dengan optain ip (ip otomatis). Dengan DHCP ini juga dapat menghilangkan kemungkinan adanya ip confik (kesamaan ip).

Langsung saja kita menuju ke Instalasi DHCP server. Saya akan menjelaskan cara instalasi melalui ports. untuk melakukan instalasi lewat port ini kita harus konek dengan internet. Pertama kita masuk ke /ust/ports/net/isc-dhcp3-server. Lalu ketiklah perintah berikut :

labjar# cd /usr/ports/net/isc-dhcp3-server/
labjar# make install

Setelah itu akan keluar configurasi untuk dhcp server, setting lah sesuai dengan keinginan anda, atau biarkan default. Setelah instalasi selesai, lalu kita configurasi file dhcpd.conf, pada /usr/local/etc/dhcpd.conf. Kita edit file tersebut sesuai dengan kebutuhan kita. berikut contoh file konfigurasi dhcpd.conf saya :

labjar# ee /usr/local/etc/dhcpd.conf
^[ (escape) menu ^y search prompt ^k delete line ^p prev li ^g prev page
^o ascii code ^x search ^l undelete line ^n next li ^v next page
^u end of file ^a begin of line ^w delete word ^b back 1 char
^t begin of file ^e end of line ^r restore word ^f forward 1 char
^c command ^d delete char ^j undelete char ^z next word
L: 1 C: 1 =====================================================================
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;

subnet 10.1.9.0 netmask 255.255.255.224 {

#gateway
option routers 10.1.9.30;
option subnet-mask 255.255.255.224;
option domain-name-servers 202.134.0.155,203.130.201.196,202.134.1.10,202.134.0.20;
option time-offset -18000;

range dynamic-bootp 10.1.9.8 10.1.9.20;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;

host jaringan01 {
hardware ethernet 00:19:21:42:C4:56;
fixed-address 10.1.9.1;
}
host jaringan02 {
hardware ethernet 00:19:21:4E:67:7D;
fixed-address 10.1.9.2;
}
host jaringan03 {
hardware ethernet 00:19:21:66:02:A8;
fixed-address 10.1.9.3;
}
host jaringan04 {
hardware ethernet 00:1E:90:7D:6B:05;
fixed-address 10.1.9.4;
}
host jaringan05 {
hardware ethernet 00:15:58:9C:F6:5A;
fixed-address 10.1.9.5;
}

}

Jika sudah selesai lalu simpan dengan menekan esc lalu a 2 kali. Konfigurasi di atas merupakan default bawaan, yang telah saya edit ulang bagian :

  • subnet 10.1.9.0 netmask 255.255.255.224, yaitu untuk network dan netmask yang kita butuhkkan.
  • option routers 10.1.9.30, yaitu untuk setting default router untuk client.
  • option subnet-mask 255.255.255.224, subnet network.
  • option domain-name-servers 202.134.0.155, untuk mengatur DNS server pada client.
  • range dynamic-bootp 10.1.9.8 10.1.9.20, yaitu range untuk ip dhcp client.
  • host jaringan01 {
    hardware ethernet 00:19:21:42:C4:56;
    fixed-address 10.1.9.1;
    }
    Ini digunakan untuk memberi ip tetap pada client, jadi client dengan alamat mac sekian akan mendapat ip sekian. Walaupun ip 10.1.9.1 tidak masuk dalam range ip, tapi host jaringan01 akan tetap mendapatkan ip tersebut. Ini biasa digunakan pada sebuah lab, jagi tiap komputer akan mendapatkan ip tetap, yang akan memudahkan admin untuk mengecek jaringan. Untuk nama host kita bisa isi sebarang, tidak tergantung dari pada nama host dari komputer client, yang penting ada perbedaan antara host 1 dengan yang lainnya.

Selanjutnya kita edit /etc/rc.conf nya. Kita tambahkan opsi :

dhcpd_enable=”YES” //berjalan saat boot
dhcpd_ifaces=”rl0″ //interface yang menjalankan dhcp server yaitu rl0

Sekarang kita coba dhcp server dengan mengetikkan perintah :

labjar# /usr/local/etc/rc.d/isc-dhcpd start

DHCP server telah berjalan pada komputer anda. Sekarang anda bisa mencobanya dengan menyambungkan client pada interface rl0 (interface yang kita setting untuk dhcp), dan menyitting client untuk ip otomatis (optain ip). Demikian corat-coret dari saya, semoga bermanfaat.

membuat FTP server

login sebagai root. Lalu setelah login sebagai root, jalankan perintah sysinstall.

labjar#sysinstall

Jika berhasil maka akan keluar window seperti dibawah :

Lalu pilih Configure pada jendela instalasi.

Setelah masuk ke jendela Configuring, lalu Anda pilih pada bagian Networking. Seperti tampak pada gambar di bawah.

Setelah memilih Networking maka selanjutnya akan keluar jendela berikutnya, yaitu pilihan tentang networing yang tersedia, karena disini kita akan mengaktifkan FTP server Anonymous, pilihlah pada Anon FTP. Tandai pada Anon tersebut, dengan cara menekan spasi.

Setelah Anda menekan spasi pada pilihan Anon FTP maka akan keluar jendela User Configurasi Request, lalu pilih yang Yes.

Selanjutnya isian mengenai user Anonimous FTP nya silahkan setting sesuai dengan keinginan Anda.

Berikut keterangan untuk tiap parameter diatas

  • UID : User ID, ini biasanya atomatis akan di generate oleh sistem.
  • Group : group dari user ftp yang akan dibuat.
  • Comment : komentar
  • FTP Root Directory : tempat home nya FTP
  • Uplouad Subdirectory : tempat user untuk upload (subdirectory dari home nya FTP)

Pilih OK untuk melanjutkan ke sesi berikutnya.

Berikutnya akan keluar jendela untuk mensertting Welcome Message, yaitu pesan yang keluar jika seorang client berhasil masuk ke FTP server kita, jika ingin mensettingnya pilih yes, lalu masukkan pesannya.

Jika semuanya sudah selesai lalu exit dari semua jendela tersebut. Belum selesai sampai disini saja, agar FTP ini aktif pada saat boot kita perlu mengedit file /etc/inetd.conf dan /etc/rc.conf. Untuk mengeditnya kita gunakan perintah sebagai berikut :

labjar# ee /etc/inetd.conf

^[ (escape) menu ^y search prompt ^k delete line ^p prev li ^g prev page
^o ascii code ^x search ^l undelete line ^n next li ^v next page
^u end of file ^a begin of line ^w delete word ^b back 1 char
^t begin of file ^e end of line ^r restore word ^f forward 1 char
^c command ^d delete char ^j undelete char ^z next word
L: 1 C: 1 =====================================================================
# $FreeBSD: src/etc/inetd.conf,v 1.73 2007/07/05 09:46:53 delphij Exp $
#
# Internet server configuration database
#
# Define *both* IPv4 and IPv6 entries for dual-stack support.
# To disable a service, comment it out by prefixing the line with ‘#’.
# To enable a service, remove the ‘#’ at the beginning of the line.
#
ftp stream tcp nowait root /usr/libexec/ftpd ftpd -l
#ftp stream tcp6 nowait root /usr/libexec/ftpd ftpd -l
#ftp stream tcp nowait root /usr/libexec/lukemftpd ftpd -l -r
#ftp stream tcp6 nowait root /usr/libexec/lukemftpd ftpd -l -r
#ssh stream tcp nowait root /usr/sbin/sshd sshd -i -4
#ssh stream tcp6 nowait root /usr/sbin/sshd sshd -i -6
#telnet stream tcp nowait root /usr/libexec/telnetd telnetd
#telnet stream tcp6 nowait root /usr/libexec/telnetd telnetd
#shell stream tcp nowait root /usr/libexec/rshd rshd
#shell stream tcp6 nowait root /usr/libexec/rshd rshd
#login stream tcp nowait root /usr/libexec/rlogind rlogind
#login stream tcp6 nowait root /usr/libexec/rlogind rlogind
#finger stream tcp nowait/3/10 nobody /usr/libexec/fingerd fingerd -s
#finger stream tcp6 nowait/3/10 nobody /usr/libexec/fingerd fingerd -s
#

Yang kita rubah yaitu menghilangkan tanda pager (#) yang berada pada

ftp stream tcp nowait root /usr/libexec/ftpd ftpd -l

Untuk menyimpan nya tekan Esc lalu tekan a 2 kali. Selanjutnya kita aktifkan inetd tersebut pada saat boot, edit /etc/rc.conf dengan cara seperti diatas yaitu tambahi baris berikut

intd_enable=”YES”

Selanjutnya restartlah mesin Anda, lalu uji cobalah mesin FTP Anda, buka Web Browser pada client Anda lalu ketikkan ftp://alamat_ip.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar